SENTIMEN positif menyelimuti komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya. Sejak negara-negara di Uni Eropa mengalami krisis minyak nabati awal 2022, harga CPO dunia terbang tinggi. Bahkan Mei lalu, dalam sebulan, harga CPO dunia meroket 24,52 persen.
Itu adalah kenaikan bulanan tertinggi selama 10 tahun terakhir. Penyebabnya, selain karena perang Rusia-Ukraina yang kini masih berlangsung, juga akibat kebijakan larangan sementara ekspor CPO Indonesia oleh Presiden Joko Widodo kala itu.
Meski pada perjalanannya harga CPO dunia kembali fluktuatif bahkan cenderung turun pada akhir perdagangan, Kamis (13/10), akibat meningkatnya pasokan dan sentimen dari makro ekonomi, namun tren positif tetap menempel hingga akhir tahun mendatang. Minyak sawit masih menjadi primadona khususnya di Eropa dan India sebagai importir terbesar CPO dari Indonesia.
No comments:
Post a Comment